Tahapan Perancangan Sistem

TAHAPAN PERANCANGAN SISTEM
 
1. PERANCANGAN OUTPUT
                Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya.
Tipe Output dapat dibedakan :
1. Eksternal
                Tujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakai
                Contoh : faktur, check, tanda terima pembayaran, dll.
2.   Internal
                Tujuan output untuk informasi dilingkungan organisasi pemakai
                Contoh : laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll.

Yang harus diperhatikan dalam perancangan output :
Tipe output (Eksternal, Internal)
Isi output (keterangan atau informasi)
Format output (berupa keterangan / narrative, tabel atau grafik)
Frekuensi (banyaknya pencetakan dalam periode tertentu).

Langkah-langkah Perancangan Output Secara Umum :
1. Menentukan kebutuhan Output dari sistem yang baru
2.  Output yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat.
3.  Menentukan parameter dari Output (lihat yang harus diperhatikan dalam perancangan Output)

2. PERANCANGAN INPUT
                Tujuan dari Perancangan Input adalah :
Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data.
Untuk mencapai keakuratan yang tinggi.
Untuk menjamin pemasukan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai.
Proses Input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu :
Data capture / Penangkapan data
Data preparation / Penyiapan data
Data entry / Pemasukan data
              
                Input yang menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu data capture, data preparation dan data entry.
                Sedangkan input yang menggunakan alat input langsung terdiri dari 2 tahapan utama, yaitu  data capture dan data entry.
Tipe Input dapat dibedakan :
¡  Eksternal
                Pada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasi
                Contoh : faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll
¡  Internal
                Pada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem
                Contoh : faktur penjualan, order penjualan, dll
Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Input adalah :
Tipe input
Fleksibel format
Kecepatan
Akurat
Metode verifikasi
Mudah dikoreksi
Keamanan
Mudah digunakan
Kompatibel dengan sistem yang lain
Biaya yang ekonomis
Langkah-langkah Perancangan Input Secara Umum :
¡  Menentukan kebutuhan Input dari sistem yang baru
¡  Input yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat
¡  Menentukan parameter dari Input
Alat Input direct entry :
                MICR (Magnetic Ink Character Recoginition), OCR, OMR, Digitizer, Image Scanner, Pos Device, ATM, Mouse, Voice Recognition.

3. PERANCANGAN DIALOG
¡  Tujuan dari perancangan Dialog adalah :
¡  Untuk menjaga agar pemasukan data benar
¡  Untuk menjawab pertanyaan yang sering diajukan oleh pemakai
¡   Tipe Dialog :
¡  Dialog Aktif
                Pemakai mengajukan pertanyaan atau memasukan data
Contoh :
PEMASUKAN DATA BARANG
¡  Nomor Order                                      :
¡  Nama Barang                                      :
¡  Jumlah Barang                                    :
¡  Harga                                                                     :
¡  Penjual                                                  :
¡  Tanggal Pemesanan Barang          :
¡  Tanggal Diterima Barang                :

Dialog Pasif
  Pada tipe ini pemakai memilih pilihan yang tersedia

PROGRAM SISTEM INVENTORY
MENU PILIHAN
PEMASUKAN DATA BARANG
PROSES DATA BARANG
CETAK LAPORAN
SELESAI

¡  PILIHAN ANDA : …

Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Dialog adalah :
Mudah digunakan
Dapat memberikan petunjuk
Menggambarkan atau sesuai dengan keinginan pemakai
Cepat memberikan respon
Dapat menampilkan pesan kesalahan
Fleksibel

4. PERANCANGAN PROSES SISTEM
Tujuan dari Perancangan Proses Sistem adalah :
¡  Untuk menjaga agar p

Komentar

Postingan Populer